Cara Menikmati Kopi Puasa Intermittent - Buat kamu yang sedang menjalani puasa intermittent tapi juga pecinta kopi, mungkin pernah bertanya-tanya: “Boleh ngopi nggak sih saat puasa?” Jawabannya: bisa, tapi ada aturannya. Artikel ini membahas cara aman dan nikmat menikmati kopi selama menjalani puasa intermittent, berdasarkan pengalaman pribadi yang bisa langsung kamu terapkan.
Ngopi saat Puasa Intermittent: Boleh Nggak, Sih?
Puasa intermittent (intermittent fasting) adalah pola makan yang mengatur kapan kamu makan dan kapan kamu tidak makan. Biasanya dibagi dalam dua fase: fasting window (puasa) dan eating window (waktu makan).
Selama fasting window, tubuh tidak mengonsumsi kalori sama sekali. Nah, kopi hitam tanpa gula dan tanpa susu termasuk minuman nol kalori, jadi technically boleh dikonsumsi selama puasa. Tapi... tetap ada hal-hal penting yang harus diperhatikan.
Tips Menikmati Kopi Saat Fasting Window
1. Pilih Kopi Hitam Murni
Selama jendela puasa, hindari kopi dengan tambahan gula, susu, atau krimer. Kopi hitam murni (tanpa tambahan apapun) adalah pilihan aman. Biasanya aku memilih V60 supaya rasanya tetap nikmat walau tanpa gula.
2. Jangan Langsung Ngopi Setelah Bangun
Pengalaman pribadi: ngopi saat perut kosong banget bisa bikin jantung deg-degan, perut mules, bahkan pusing. Jadi lebih baik minum air putih dulu 1–2 gelas, tunggu 30–60 menit, baru ngopi. Ini membantu menetralkan lambung dan ngopi lebih nyaman.
3. Batasi Konsumsi
Satu sampai dua cangkir kopi hitam saat puasa udah cukup. Terlalu banyak bisa bikin dehidrasi ringan atau naiknya asam lambung. Inget, selama fasting kamu nggak makan, jadi tubuh lebih sensitif terhadap kafein.
Ngopi di Eating Window
Saat memasuki eating window, kamu lebih bebas bereksperimen. Di sinilah aku biasanya main-main sama rasa: kopi susu oat, es kopi pandan, atau bahkan kopi campur rempah. Karena sudah masuk waktu makan, tambahan kalori dari susu atau gula udah nggak masalah.
Manfaat Ngopi Saat Puasa Intermittent
-
Bantu fokus: Kafein dari kopi bisa bantu tetap fokus dan produktif walau belum makan.
-
Redakan lapar sementara: Kadang kita ngerasa lapar padahal cuma bosan. Secangkir kopi bisa bantu "menahan" sensasi lapar palsu.
-
Efek termogenik: Kopi bisa sedikit bantu pembakaran kalori lewat efek termogenik alami dari kafein.
Tapi semua balik ke tubuh masing-masing, kalau kamu merasa mual, pusing, atau nggak nyaman setelah ngopi saat puasa, mungkin tubuhmu belum cocok. Dengarkan sinyal tubuhmu.
Puasa intermittent bukan halangan buat tetap menikmati kopi, asalkan kamu tahu kapan dan bagaimana cara ngopinya. Kuncinya adalah pilih kopi yang rasanya balance, minum di waktu yang pas, dan sesuaikan dengan kondisi tubuh. Nikmati prosesnya, karena puasa dan ngopi bisa jadi kombinasi yang menyenangkan kalau dijalani dengan bijak.